Keygen Token Listrik Gratis
Fenomena baru di kampung saya adalah dimasyarakatkannya oleh PLN sistem pembayaran Listrik Prabayar. Sistem pembayaran ini ini diklaim akan lebih menguntungkan daripada sistem pascabayar yang selama ini telah dipakai. Bahkan, Pada tahun 2012, PLN menargetkan 5 juta pelanggan listrik di Indonesia akan memakai sistem ini, yang meteran listriknya punya tombol-tombol mirip ponsel. Pada sistem Listrik Prabayar, PLN dan konsumen diklaim diuntungkan karena banyak kelemahan2 pada sistem pembayaran pascabayar yang dapat ditanggulangi, seperti kesalahan pencatatan meter, gangguan privasi konsumen, kesulitan berhemat listrik, dsb.

Nah apa yang dilakukan adalah mem bypass jalur dari sumber listrik yang masuk ke meter listrik digital, (jadi bukan meteran listriknya yang di utak atik). How To Remove Broadcom Bluetooth Driver here.
Sistem Listrik Prabayar tidak akan menunggu pada bulan berikutnya untuk mengetahui dan membayar berapa jumlah listrik (dalam satuan kWh) yang telah dipakai. Mirip dengan ponsel, kita akan membeli “pulsa” (atau dalam istilah sistem ini “token”) terlebih dahulu untuk memperpanjang koneksi rumah kita dengan jaringan listrik PLN. Sistem ini tidak mengenal masa aktif dan masa tenggang. Pada sistem Listrik Prabayar, pada layar meteran akan ditampilkan berapa sisa kWh yang dimiliki. Jika kWh-nya tinggal sedikit, misalnya kurang dari 20 kWh, maka alarm akan berbunyi. Nah, pada saat inilah kita akan membeli listrik di loket yang telah bermitra dengan PLN, seperti ATM-ATM bank tertentu, atau loket pembayaran online mitra bank (PPOB: Payment Point Online Bank).

Sesuai dengan informasi nomor meteran dan nominal yang dibayar, maka kita akan mendapatkan 20 digit angka token. Nah, angka ini yang akan kita masukkan ke meteran listrik yang akan menyimpan angka ini di memori dan menterjemahkannya. Jika 20 angka ini sah, otomatis sisa listriknya (atau kWh-nya) akan bertambah. Siklus ini akan berulang sepanjang kita masih memakai listrik dari PLN.
Apa itu 20 digit angka token? 20 Digit ini sebenarnya adalah kumpulan informasi dari PLN yang diberikan ke meteran di rumah kita, yang dibuat sedemikian rupa sehingga bentuk akhirnya adalah 20 digit angka. Bagaimana mengubah banyak informasi dari PLN menjadi 20 digit angka saja? Sebenarnya cara (atau pengkodean) ini sudah sering kita lakukan, misalnya, pada saat kita mengirim sms, atau posting di twitter, namanya ditulis namax, kadang-kadang ditulis kdg2, dsb. Ini namanya kompresi. Tulisan yang jumlah hurufnya banyak akan “dimampatkan” sehingga menjadi sedikit tanpa kehilangan informasi yang dikandungnya. Kalau kita mengirim sms cinta, biar tidak malu dibaca orang, maka kita membuat kesepakatan dengan istri kita bahwa setiap huruf harus dikurangi 5 urutan abjad untuk dapat dibaca.
Ini namanya enkripsi, untuk memindah informasi dari pengirim ke penerima tanpa orang lain tahu isinya. Kompresi dan enkripsi ini dapat dikombinasikan menghasilkan tulisan alien yang super pusing bacanya. Pada token listrik prabayar, 20 digit pengkodean menggunakan sistem untuk “membungkus” dan memindah informasi untuk mengamankan transaksi pembayaran/pembelian listrik. Sistem ini menstandarkan: • Teknik enkripsi dan kompresi yang jauh lebih canggih dari yang biasa kita lakukan ketika ber-sms tadi. Usbflashcopy 1 6 Keygen Photoshop here.
• Tata cara pemindahan informasinya. • Fungsi-fungsi pada loket penyedia dan meteran listrik. PLN adalah salah satu dan memakainya pada sistem listrik prabayar.
Keunggulan 20 digit token ini misalnya (seperti yang ditulis pada website STS): • Token yang dibeli untuk satu meteran tertentu tidak dapat dipakai untuk meteran lainnya. • Token yang dibeli hanya dapat dipakai satu kali saja. • Token tidak dapat diubah informasi di dalamnya (tidak dapat di”crack”), misalnya dengan tujuan untuk menambah nilai kWh-nya. Kaitannya dengan keunggulan tadi, lalu apa saja isi dari 20 digit token? Saya sebagai konsumen umum tidak tahu karena kita tidak dapat menterjemahkannya (hanya meteran listrik yang bisa). Tetapi berdasarkan keunggulan di atas mungkin dapat ditebak apa isinya: • Nomor meteran.
Informasi ini diperlukan agar token tidak dapat dipakai oleh meteran lain. • Jumlah nominal uang yang dibayar.
Informasi ini diperlukan oleh meteran untuk dikonversi menjadi kWh yang dapat kita pakai. Atau, jumlah kWh, jika proses konversi uang-kWh telah dilakukan di loket pembayaran Listrik Prabayar. • Nomor indeks atau batch, atau tanggal/waktu pembelian, untuk membuat token hanya satu kali pakai. • Dan informasi lain-lain, untuk mendukung keamanan transaksi pembelian Listrik Prabayar. Apakah ada pertukaran data dan pengawasan secara wireless antara meteran prabayar rumah tangga dengan PLN? Meteran di kontrakan mereknya ““. Tanya mbah gugl, maka didapat spesifikasi dari meteran tersebut.
Tidak disebutkan adanya sistem pertukaran data secara wireless, apakah GSM ataukah CDMA. Kalaupun ada, sistem pertukaran data secara wireless hanya akan diaplikasikan pada meteran untuk industri. Ini mungkin karena syarat dan kondisi yang diterapkan pada industri lebih kompleks jika dibandingkan dengan yang diterapkan di rumah tangga. Syarat dan kondisi ini membutuhkan pengawasan tambahan (dan kontrol jika perlu) dari PLN.